Selasa, 03 Januari 2012

Contoh Rancangan Script Film DokumenteR

Tema FILM DOKUMENTER : EFEK BENCANA Terhadap Perkembangan Anak
  1. Subyek : Anak
  2. Lokasi : Daerah-daerah bencana dan potensi menimbulkan bencana.
  3. POV 1 : Point of View Anak terhadap lingkungannya (bencana alam yang memperngaruhi lingkungan sosial budayanya.)
  4. POV 2 : Pandangan orang luar (para ahli, media) terhadap kejadian, bencana, hal yang berhubungan dengan lokasi pengamatan (pembuatan film).
  5. Data tambahan : Klipping koran, komparasi data historis dan segment Animasi.

Rancangan tayangan :
  1. 60 menit dengan 5 segment dan 1 teaser
  2. Pembagian segment :
    • Teaser : Montage dan narasi awal tentang kejadian sebuah bencana atau sebuah ketakutan terhadap ancaman bencana.
    • Segment 1 (hubungan anak dgn keluarga dan lingkungannya) : Subyek anak sebagai pemain utama menerangkan pola hubungannya terhadap keadaan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
    • Segment 2 (Anak melihat Lingkungannya yang berubah rusak atau mulai mengalami tekanan – intervensi dari orang luar atau kendala lingkungan yang memaksa ia/keluarganya melakukan sesuatu).
    • Segment 3 (Sisi pandang orang lain – contoh : para Investor yang melihat daerah lokasi sebagai tempat menuai uang (tempat yang cocok untuk dieksploitasi). Sisi pandang orang-orang yang melakukan kesalahan (perusakan lingkungan), karena alasan ekonomi dsb.
    • Segment 4 : Penjelasan para Ahli dan Animasi data. Bisa juga dimasukkan komparasi data historis terhadap lingkungan yang sama atau kejadian yang berbeda di waktu yang berbeda (komparasi data NEWS, data riset dsb.)
    • Segment 5 : Sang Anak menemukan sebuah jawaban atau sebuah pertanyaan terhadap kondisi lingkungannya yang semakin rusak. Eksplorasi kesedihan/dramatika subyek terhadap keadaan bencana / kerusakan lingkungan.

Rancangan Cerita per Episode :

  1. Episode Anak Petani Sayuran – Dieng- Wonosobo
Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Dieng Wonosobo. Aspek budaya dan ekonomi. Mengerucut pada persoalan keluarga seorang petani penggarap lahan kentang yang mempunyai anak yang membantu ayah ibunya sepulang sekolah.
Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang rajin membantu ayahnya untuk bertani dan menanam sayuran.
Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Ia melihat sang Ayah terjerat hutang kepada para pemodal/investor/tengkulak yang memberinya pinjaman uang untuk modal usaha.
Segment 3 : POV para investor yang melihat dataran tinggi dieng sebagai lahan yang bagus untuk investasi pertanian. POV pemerintah daerah yang melihat daerah tersebut sebagai daerah subur dan pertanian yang menjanjikan. POV para petani yang merasa tidak mempunyai pilihan dan terdesak kebutuhan ekonomi.
Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di daerahnya.
Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya longsor dan penggundulan daerah dataran tinggi.

  1. Episode Anak Penambang pasir – Pegunungan Sindoro – Wonosobo
Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Sindoro. Penambangan pasir besar-besaran. Tanah pertanian yang berubah menjadi lahan terbengkalai. Eksploitasi besar-besaran yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Fokus menuju cerita seorang anak yang mempunyai orang tua penambang pasir.
Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang terpaksa membantu ayahnya menjadi penambang pasir.
Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Sebagai keluarga miskin, mereka terpaksa menjadi penambang pasir untuk mendapatkan uang lebih.
Segment 3 : POV para investor yang melihat daerah Sindoro sebagai tambang pasir yang besar. POV para penambang pasir yang merasa tidak mempunyai pilihan dan terdesak kebutuhan ekonomi. POV Pemerintah Wonosobo dalam menerangkan proses penambangan pasir di wilayahnya. POV seorang warga yang terpaksa harus menjual lahannya untuk dieksploitasi pasirnya. POV seorang warga yang menolak menjual lahannya walaupun diiming-imingi uang besar oleh para investor.
Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di daerahnya. Data dan animasi dampak negatif perusakan lingkungan akibat penambangan pasir besar-besaran.
Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya kerusakan lingkungan atas penambangan pasir.


  1. Episode Sang Anak dari kaki gunung Merapi – Obyek Wisata Turgo – Plawangan.
Teaser : Bahaya bencana gunung merapi. Kondisi taman wisata Plawangan – Turgo. Daerah alam yang indah dan berada di wilayah rawan bencana. Teaser berfokus kepada seorang anak yang menjadi penjaja makanan/tour guide bagi setiap wisatawan.
Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang yang bekerja mencari penghasilan sebagai tour guide dan penjual makanan di Obyek wisata Turgo Plawangan.
Segment 2 : Subyek anak adalah pekerja keras yang ingin membantu perekonomian orang tuanya. Ia melihat ayah ibunya kesulitan dalam ekonomi. Selain itu sang Anak melihat bahaya gunung merapi yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan tempat tersebut.
Segment 3 : POV para pemimpin daerah (Sri Sultan) yang melihat daerah wisata tersebut adalah daerah rawan bencana. POV para penduduk Turgo yang tidak mau diungsikan
Segment 4 : Pendapat para Ahli Vulkanologi dan ahli sosial budaya yang melihat keberadaan penduduk di daerah kaki gunung merapi. Animasi longsoran lahar dan lava gunung berapi. Komparasi visual 3 obyek wisata di kaki merapi (Plawangan Turbi, Kali urang dan Kali Adem)
Segment 5 : Subyek Anak menemui kenyataan pahit, bahwa desa tempat tinggalnya dan kawasan wisata Plawangan Turgo telah/akan hancur.

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem Ipsum Sit Dolor

Buat pemegang kartu kredit

Lorem Ipsum Sit Dolor

Maecenas quis tortor arcu. Vivamus rutrum nunc non neque consectetur quis placerat neque lobortis. Nam vestibulum, arcu sodales feugiat consectetur, nisl orci bibendum elit, eu euismod magna sapien ut nibh. Donec semper quam scelerisque tortor dictum gravida. In hac habitasse platea dictumst.

Lorem Ipsum Sit Dolor

Nam pulvinar, odio sed rhoncus suscipit, sem diam ultrices mauris, eu consequat purus metus eu velit. Proin metus odio, aliquam eget molestie nec, gravida ut sapien. Phasellus. Vivamus luctus urna sed urna ultricies ac tempor dui sagittis. In condimentum facilisis porta. Sed nec diam eu diam mattis viverra. Nulla fringilla, orci ac euismod semper, magna.